skip to main | skip to sidebar

Padang Bunga Rumput Liar

Friday, 28 September 2007

Sedari Menjadi

:Cikal dan Ndayang

Dua anak kami
Wangi bunga rumput liar
Mandi sinar matahari

Sedari lahir menjadi gizi bagi tanah, bagi akar, bagi serangga

Sedari lahir menjadi liar menjadi sinar

Sedari menjadi mereka udara
Bagi bapak dan ibunya

(BuRuLi, LeBul: 10 September 2007)

Posted by BuRuLi at 08:04

Labels: puisi

No comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home
View mobile version
Subscribe to: Post Comments (Atom)

17 inchs wood

17 inchs wood

About Me

BuRuLi
Pulung Ria a.k.a BuRuLi.
View my complete profile

Labels

  • [english version] (1)
  • Catatan kecil BuRuli (12)
  • old collection [2003] (1)
  • old collection [2004] (13)
  • poetries (1)
  • puisi (16)
  • puisi 2008 (2)

Blog Archive

  • ►  2008 (2)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ▼  2007 (30)
    • ▼  September (17)
      • Bulu Ketiak
      • Bayi Perempuan yang Tak Pernah Diinginkan
      • Tentang Sepotong Sajak Yang Ditemukan Mati di Bawa...
      • Tentang Sepotong Sajak Yang Ditemukan Mati di Bawa...
      • Tentang Gempa
      • Surat buat Trinil (2)
      • Surat Buat Trinil
      • Sial!
      • Sedari Menjadi
      • Kerinduan itu
      • Karena Janji Pada Suatu Pagi
      • Peluk Sayang dari Surga
      • Sebuah Doa Yang Dikulum
      • Yang mengetuk pintu? Bukan Tamu!
      • Deteline means deadline
      • Dari sebuah catatan tua yang kutemukan kemarin senja.
      • Ada Carefour mengintip dari celah-celah atap di ka...
    • ►  July (13)

Padang Tetangga

  • dusunlaman baru
  • Padang BuRuLi di Multiply
  • DeGum
  • dusunlaman lama
  • ken
  • moyank
  • Mae

Ruang Menulis Lain

Shvoong