: Catatan Kecil BuRuLi
“Kalau kau memberi mereka kesempatan untuk datang dan pergi, menitip diri lalu membiarkan mereka tumbuh dan berkembang menuruti panggilan alam, itu baru kau adalah kawan sejati!”
Hah? Jadi bukan berarti kita yang sedari kecil tumbuh bersama dan tidak pernah saling meninggalkan hingga dewasa?
“Apa konsepmu tentang seorang kawan yang meninggalkan? Kawan yang tiba-tiba menemukan dunianya sendiri yang seringkali berbeda dengan yang dulu sama-sama kalian miliki sehingga mereka harus berangkat untuk sungguh-sungguh menemukan jati diri? Berikan kesempatan itu kalau kau sungguh-sungguh sayang mereka!”
Berarti satu-persatu mereka akan menghilang…
Benarkah?
Begitukah?
Haruskah?
“Apa sih yang sebenarnya kau sebut dengan menghilang? Ketika mereka tidak ada di depan matamu karena sedang berjuang ? Ketika mereka tidak lagi sempat berbagi kisah? Ketika mereka lupa jalan menuju rumahmu juga tanggal ulangtahunmu. Itukah?”
Kenyataannya?
“Ha ha! Sederhana saja kalau kau ingin membuktikannya! Katakan kau merindukan mereka, sebut nama mereka satu-satu dan tunggulah reaksi itu! Maka yang pergi sebagian akan kembali, yang menetap bisa jadi bertambah erat dan… relakanlah yang hilang sebagai kenangan!”
Artinya?
“Semua ada waktunya, semua ada masanya. …”
Mengapa mereka berubah?
“Karena mereka bertumbuh. Apakah kau tidak?”
… … …
(BuRuLi, LeBul: 23. 07. 2004/ 4: 16 am)
No comments:
Post a Comment